Lagu ini lahir dari pengalaman dan euforia masa perkuliahan sang vokalis sebagai mahasiswa perantauan yang dipenuhi banyak hal, termasuk hari-hari menyenangkan.
Hari-hari menyenangkan itu hanya perlu terbentuk dari tongkrongan, patungan, dan botol-botol yang menyajikan satu dua ikat kemeriahan. Kemeriahan bisa dirayakan di mana saja. Entah kos-kosan, trotoar jalan, tepian danau, pinggir rel kereta, acara musik, pojokan kafe, sisi lapangan kampus, atau tempat apa saja yang cukup untuk membiarkan lingkaran itu berkeliaran. Selain itu, lagu ini juga didedikasikan untuk salah satu penjual minuman lokal kesayangan yang biasa dipanggil Grandma. Grandma berjasa dalam menciptakan malam-malam panjang yang isinya macam-macam.
Lagu ini diciptakan di tengah maraknya istilah "overthinking" yang gempar diperbincangkan. Dengan atau tanpa perbincangan ini, hidup kadang terasa begitu bajingan, tidak tertahan, dan sulit untuk dilanjutkan. Lagu ini barangkali tidak berniat memudahkan itu semua, hanya sebuah upaya untuk mengingat bahwa ada hari di mana hidup terkadang dapat terasa biasa-biasa saja dan kepala kita diperbolehkan mengambil jeda.
"Stop Thinkin' Start Drunkin'" mengajak pendengar untuk merayakan apa saja dengan atau tanpa pesta. Biarkan kepala kita beristirahat, dengar lagu ini keras-keras, dan mulailah mengangkat gelas.